Belanja Modal 2024 Hanya 600 Miliar, Bupati Malang Akan Kepras Proyek Tak Urgen
"Program yang tidak berdampak dengan perekonomian dan pembangunan harus dikurangi," jelas Abah Sanusi.
MALANG, NARASINWES.ID - Bupati Malang HM Sanusi akan mengepras proyek pembangunan yang tidak urgen mengingat dana sisa belanja modal hanya Rp 600 miliar untuk TA 2024.
Hal itu terungkap dalam RAPBD 2024. Dalam strruktur APBD Malang TA 2024 Rp4 triliun yang akan terserap operasional sebesar Rp3,2 triliun.
Demikian diungkap Bupati Sanusi di gedung DPRD Kabupaten Malang, Rabu (6/9/2023) sore.
Menurut Sanusi, APBD TA 2024 akan banyak program pembangunan berkurang.
Anggaran operasional sebesar 3,2 triliun itu alokasinya untuk gaji anggota DPRD, ASN, makan minum dan lainya.
Sanusi meminta Badan Anggaran dan Tim Panitia Anggaran melakukan efisiensi.
"Program yang tidak berdampak dengan perekonomian dan pembangunan harus dikurangi," jelas Abah Sanusi.
Penurunan anggaran pada perubahan anggaran keuangan dikarenakan perhitungan sisa lebih pembiayaan anggaran tidak tepat, bahkan kalau berasumsi Silpa 2022, ada anggaran yang bisa ditambahkan.
"Karena perhitungan Silpa yang tidak tepat mengakibatkan penurunan anggaran, biasanya kalau tahun tahun lalu PAK itu ada anggaran yang bisa ditambahkan sisa lebih ada, kalau sekarang, ini malah anggarannya sisa kurang, ini yang akhirnya banyak program yang tidak berjalan dengan baik," bebernya.
Problem penurunan anggaran tahun berjalan ini di perencanaan anggaran, saat penyusunan Perda APBD tidak akurat.
"Penurunan anggaran ini problemnya di perencanaan kurang tepat, saat itu Perda tentang APBD 2022 itu tidak akurat, terlalu tinggi," terang Bupati Malang.
Saat disinggung pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan, katanya sudah teken kontrak dengan Kementerian PUPR.
Untuk pelaksanaannya dalam waktu dekat dibangun di dekat stadion Kanjuruhan Malang.
What's Your Reaction?