Altar Ganesha di Bibir Kawah Bromo Hilang, Polisi Pastikan Bukan Dicuri

“Olah TKP yang kita lakukan sebanyak dua kali ini kita juga mengerahkan beberapa bala bantuan. Mulai dari menggunakan drone hingga beberapa personil dari Forum Pecinta Gunung (FSG), serta para sesepuh dari warga tengger,” ucap AKBP Teuku Arsya Khadafi

May 21, 2023 - 00:12
 0
Altar Ganesha di Bibir Kawah Bromo Hilang, Polisi Pastikan Bukan Dicuri
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan arahan dalam rapat koordinasi pembahasan hilangnya Arca Ganesha di kawah Gunung Bromo. (Foto : Raphel/Narasinews.id)

Narasinews.id, PROBOLINGGO – Altar Ganesha yang terletak di bibir Kawah Gunung Bromo dikabarkan hilang sejak 17 mei 2023 lalu. Polres Probolinggo pun melakukan dua kali olah TKP pada tanggal 17 Mei 2023 dan 19 Mei 2023.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, olah TKP dilakukan dua kali karena faktor alam dan cuaca di lokasi sangat ekstrim.

“Olah TKP yang kita lakukan sebanyak dua kali ini kita juga mengerahkan beberapa bala bantuan. Mulai dari menggunakan drone hingga beberapa personil dari Forum Pecinta Gunung (FSG), serta para sesepuh dari warga tengger,” ucapnya pada acara Pers Release yang digelar di Aula Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pada Sabtu (20/5/2023).

Dari hasil olah TKP tersebut, Arsya mengambil kesimpulan jika patung arca itu hilang bukan dicuri orang. Melainkan jatuh ke kawah gunung. Di mana kesimpulan tersebut dibuktikan dengan beberapa jejak di sekitar TKP.

Dengan ditemukannya beberapa helai kain yang mengikat patung, dengan kondisi ikatan masih melekat kuat, dipastikan patung tersebut jatuh ke bawah.

“Karena jika memang patung tersebut hilang dicuri, secara otomatis ikatan kain tersebut haruslah terbuka. Namun ini tidak. Ikatan simpulnya masih tetap dan ada beberapa serpihan batu di kain tersebut,” terangnya.

Dengan pembuktian tersebut, Arsya meminta masyarakat tidak terpancing dengan banyaknya pemberitaan yang tidak valid di medsos. "Saya juga berharap agar masyarakat Suku Tengger tetap bersikap tenang. Kan yang ditakutkan, asumsi masyarakat menilai jika kawasan wisata Gunung Bromo tidak aman lagi,” tambahnya.

Arsya juga berharap, hasil pers realese yang digelar bisa mengakhiri pemberitaan di media masa.

"Oleh sebab itu, kita juga mengundang para awak media, Forum Pecinta Gunung (FSG), PHDI, dan para pemangku adat di Wilayah Tengger, untuk meluruskan pemberitaan dan kejadian yang sebenarnya,” tandasnya. (*) 

*Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow