Situbondo Waspada Penyakit Mematikan Ini, Bisa Menyerang Siapa Saja

Masyarakat Situbondo harus waspada. Khususnya menjelang musim penghujan. Pasalnya ada penyakit membahayakan bahkan mematikan yang bisa serang siapa saja.

Nov 16, 2024 - 11:00
Nov 16, 2024 - 11:12
 0
Situbondo Waspada Penyakit Mematikan Ini, Bisa Menyerang Siapa Saja
Ilustrasi petugas medis kompak dalam melawan penyakit berbahaya. Penyakit berbaya di Situbondo juga perlu diwaspadai jelang penghujan. (Foto: Istimewa)

NARASINEWS.ID - Masyarakat Kabupaten Situbondo harus waspada. Khususnya menjelang musim penghujan.

Pasalnya ada penyakit membahayakan dan bahkan mematikan yang bisa menyerang siapa saja. Di antaranya penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti berupa demam beradarah (DBD).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Situbondo, dr Sandy Hendrayono, setiap tahunnya selalu ada korban meninggal akibat demam berdarah (DBD). Karena itu pihak Dinkes Situbondo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati atau waspada jelang musim penghujan.

"Memang DBD kadang tidak berdiri sendiri. Kadang ada penyakit penyerta di dalamnya," jelasnya, Sabtu (16/11/2024).

Adanya penyakit penyerta itu kadang yang juga menyebabkan terjadinya kematian.

Tak hanya itu, Kadinkes juga mengatakan bahwa lingkungan juga mempengaruhi sebaran penyakit berbahaya tersebut. Karena itu perlu diperhatikan. Mulai dari perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan.

Kadinkes juga mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan agar kedepan tidak ada kematian akibat DBD di Situbondo. Di antaranya dengan mengimbau masyarakat untuk menyegerakan membawa pasien DBD ke fasilitas kesehatan agar segera mendapat penanganan.

"Jangan menunda. Jangan mengentengkan penyakit. Mulai dari digigit sampai panas saja sekitar satu mingguan. Panas itu biasanya masih diberi jamu atau apa, nanti dibawa ke Puskesmas atau ke dokter praktik, atau fasilitas di Pustu. Itu agar cepat," jelasnya.

Kalau penangannya tidak terlambat, kemungkinan tidak akan ada kematian. Karena rata-rata yang ada kematian itu terlambat penanganannya.

"Jadi pihak keluarga itu masih menunda-nunda untuk periksa, untuk membawa ke rumah sakit. Kadang masih menolak, mau dirujuk menolak. Masih nunggu, mau diinfus tidak mau. Akhirnya terlambat," jelasnya.

Nah jika sudah terlambat, maka penanganannya akan lebih sulit. Kadinkes juga menjelaskan bahwa DBD bisa menyerang siapa saja. Baik orang tua dan anak-anak.

Hanya saja Kadinkes masih belum memberikan data kematian akibat DBD di Kabupaten Situbondo. Pihak dinas berjanji akan segera mengirimkan keapada Redaksi Narasinews.id.

Sekedar informasi, selain urusan dengan penyakit, Pemerintah Kabupaten Situbondo juga aktif menyuarakan perlawanan terhadap peredaran rokok ilegal. Masyarakat pun diajak untuk bersama-sama untuk menolak beredarnya rokok tanpa izin resmi itu.

Penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Karena peredaran rokok ilegal dapat merugikan keuangan negara.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow