Sejarah Kelam Masyarakat Merak Sebelum Pembangunan Jalan
“Kalau teringat akses Jalan Merak - Baluran sebelum dibangun, saya sedih. Begitu sulitnya akses jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua," ujar Tumami, warga Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Banyuputih.
Narasinews.id, SITUBONDO - Akses jalan yang sulit, dan warga yang susah keluar masuk dari Kampung Merak. Bahkan warga bertahun-tahun merasa terisolasi.
Itulah yang disampaikan Tumami, warga Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Banyuputih. Wanita yang berprofesi sebagai guru PAUD ini bahkan mengaku tak kuasa jika harus mengingat sulitnya akses keluar masuk Kampung Merak.
Bahkan saat ditayangkan video keadaan Merak sebelum dilakukan pembangunan jalan, Tumami sempat meneteskan air mata. Kebetulan video tersebut ditayangkan oleh pihak Pemkab Situbondo di hadapan masyarakat Merak saat peresmian jalan menuju daerah tersebut, Senin (9/1/2023).
“Kalau teringat akses Jalan Merak - Baluran sebelum dibangun, saya sedih. Begitu sulitnya akses jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua," ujarnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai Guru PAUD ini mengatakan, warga Dusun Merak sudah puluhan tahun terisolasi karena tidak ada akses jalan yang memadai.
“Kami sudah sejak 1975 hidup terisolasi di Merak karena tidak adanya akses jalan yang layak. Saya terharu saat teringat momen - momen itu," tambahnya.
Menurutnya, Warga Dusun Merak sudah sering dijanjikan oleh pemerintah untuk pembangunan akses jalan. "Tetapi itu tidak kunjung terealisasi," bebernya.
Baru di masa kepemimpinan Bupati Situbondo, Karna Suswandi dan Wabup Nyai Hj. Khoirani, impian warga Merak menjadi kenyataan. Yakni pembangunan akses jalan Merak - Baluran sepanjang 10 kilometer.
"Terima kasih Bapak Bupati. Kami merasa bersyukur degan adanya pembangunan Jalan Merak - Baluran ini. Karena ini yang kami butuhkan. Sehingga warga di sini bisa beraktivitas seperti warga pada umumnya," pungkasnya. (*)
*Reporter : Fathur Rozi | Editor : Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?