Pengelolaan DD di Desa Banjarsari Garut Disorot, Diduga Ada Penylahgunaan Anggaran

NARASINEWS.ID - Penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2023 - 2024 di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Garut menuai sorotan. Diduga ada penyalahgunaan dari dana tersebut. Khususnya dalam program ketahanan pangan dan Bantuan Keuangan Khusus Panas Bumi.

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya pun berharap BPKP Provinsi Jawa Barat melakukan audit terhadap pengelolaan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Garut. 

"Penggunaan dana desa pada ketahanan pangan dan bantuan keuangan khusus panas bumi Tahun Anggaran 2023-2024 diduga tidak sesuai regulasinya," ungkapnya.

Dia mengatakan hal tersebut karena menduga ada tumpang tindih dalam pengalokasian anggaran pada program ketahanan pangan dan kegiatan lainnya.

Dia juga merasa memiliki hak untuk turut serta mengawasi penggunaan dana desa. Tujuan dari semua itu tak lain untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan kualitas. Pengawasan tersebut bisa dilakukan melalui Badan Pewakilan Desa (BPD) dengan cara meminta informasi, mengawasi perencanaan dan kualitas proyeknya. 

Hanya saja, kata narasumber yang tidak mau disebut identitasnya ini, sebagai masayarakat dirinya memiliki banyak keterbatasan untuk melakukan pengawasan. Karena itulah dia menggunakan corong media untuk menyuarakan dugaannya tersebut.

"Intinya yang mana pekerjaan dana desa pada ketahanan pangan dan yang mana kegiatan bidang lainnya, silahkan teman-teman dari awak media masing-masing dapat mempertanyakan langsung ke pemerintah desa, "ungkapnya.

Tim Media Narasinews.id lantas mencoba mendatangi Kantor Pemerintah Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong pada 12 Februari 2025 begitu mendengar adanya dugaan penyalahgunaan anggaran tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Tim Media Narasinews.id berhasil bertemu dengan Kepala Desa Banjarsari, Edi Sopandi.

Dalam penyampaiannya, Kades mengatakan program ketahanan pangan tahun anggaran 2023 kegiatannya berupa infrastruktur jalan usaha tani RW 07, Kampung Cimala dengan nominal Rp72 juta. Kemudian untuk Tahun Anggaran 2024 berupa bibit ikan Rp94.864.200. 

"Saya tidak tahu lebih jelasnya karena saya menjabat sebagai kepala desa baru 1,5 tahun. Kades terdahulu sudah divonis," ucap Edi menyinggung kades terdahulu.

Sedangkan bantuan keuangan khusus Panas Bumi, kata Kades, desanya yang notabene sebagai ring mendapat bantuan sebesar Rp120 juta. "Digunakan untuk rehab kantor desa dan Insentif guru ngaji," ujarnya.

Sementara berdasarkan data yang didapati Narasinews.id  dana di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong tahun 2023 sebesar Rp. 939.633.000.

Terserap 20% untuk ketahanan pangan tahun 2023, yakni sebesar Rp.187.926.600

• Tahap 1 tahun 2023:  pembangunan/rehabilitasi/peningkatan/pengerasan Jalan Desa sebesar Rp.100.213.820

• Tahap 1 tahun 2023: penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak desa keadaan mendesa. Jumlah untuk kejadian keadaan mendesak Rp37.800.000        

• Tahap 2 tahun 2023: penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak desa keadaan mendesak. Jumlah untuk Kejadian Keadaan Mendesak Rp.113.400.000

• Tahap 3 : penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak desa keadaan mendesa. Jumlah untuk kejadian keadaan mendesak sebesar Rp151.200.000

• Banprov Rp130.000.000

• BKK panas Bumi tahun 2023 Rp120.000.000

Sedangkan DD Banjarsari tahun 2024 sebesar Rp.948.642.000. Terserap 20% untuk ketahanan pangan tahun 2024 dengan jumlah Rp.189.728.400

• Tahap 1 Tahun 2024: penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak desa keadaan  mendesak. Jumlah untuk kejadian keadaan mendesak mencapai Rp64.800.000

• Pembiayaan penyertaan modal BUMDes Rp200.000.000

• Banprov Tahun 2024 Rp. 130.000.000 

• Dan BKK Panas Bumi Rp.120.000.000