Pemkab Jember Siap-siap Peringati Hari Aksara, Bupati Intens Bangun Komunikasi

Aug 30, 2024 - 03:55
 0
Pemkab Jember Siap-siap Peringati Hari Aksara, Bupati Intens Bangun Komunikasi
Pemkab Jember melakukan rapat persiapan peringati hari aksara. (Foto: Istimewa)

NARASINEWS.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar Rapat Koordinasi persiapan kegiatan Hari Aksara Nusantara (Haktara). Hari Aksara ini, pertama kalinya akan digelar di Jember pada 30 dan 31 Agustus di Pendopo Wahyawibawagraha. 

Kegiatan rapat yang dilaksanakan pada selasa, (27/8) ini, untuk berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan beberapa persiapan. 

"Kita hari ini bersama-sama memfokuskan pembahasan tentang Hari Aksara Nusantara dengan matang karena ini pertama kali di nusantara bahkan Indonesia yang akan dilaksanakan pada 30 dan 31 Agustus 2024 mendatang di Jember," ungkap Asisten Administrasi Umum, Harry Agustriono. 

Ia mengatakan, Hari Aksara Nasional ini jadi salah satu upaya untuk pelestarian aksara dengan membangun komunikasi bersama di seluruh entitas aksara yang ada di Indonesia. 

Menurutnya, momentum Haktara ini penting karena Jember yang pertama kali menginisiasi tentang Haktara. Di Jember, lanjut Harry, mempuyai potensi yang cukup banyak karena aksara adalah bafian dari kebudayaan.

"Jember itu punya aksara yang harus kita lindungi, kita kembangkan. Jadi ada aksara Jawa, kita punya pungya aksara pandhalungan-Madura,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Museum Huruf, Ade Sidiq Purnama, mengungkapkan gagasan Haktara disambut baik oleh Pemkab Jember. 

Terbukti sejak pertengahan April 2024, Bupati Jember Hendy Siswanto terus melakukan komunikasi dan koordinasi intens dengan pihak Museum Huruf khusus membahas Haktara.

“Jadi untuk persiapan presentasenya sudah 80 persen, ya doakan saja agar bisa lebih cepat,” kata Ade.

Ia juga menyampaikan bahwa, Bupati Hendy punya harapan besar untuk menjadikan Haktara lebih dari sekadar menjadi simbol perayaan. Namun juga untuk menghargai kekayaan aksara dan khasanah bahasa di Indonesia.

“Namun juga mampu mendorong ekosistem multikultur yang berjejaring untuk mengarsip, mengomunikasikan dan memberi ruang luas publikasi pengetahuan ke-aksara-an dan khasanah bahasa yang selama ini masih bergerak parsial di masing-masing daerah,” pungkasnya. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow