Meriahnya Festival Nelayan di Pacitan dalam Menyambut 1 Muharam
“Apapun budayanya jika tidak bertentangan dengan aturan dan ajaran agama patut dilestarikan. Dan ini adalah wujud rasa syukur nelayan atas rejeki yang diberikan Tuhan melalui hasil laut,” ungkap Imam Haryono
NARASINEWS.ID, SURABAYA- Para nelayan di Pacitan, Jawa Timur memiliki tradisi unik dalam menyambut 1 Muharam 1445 H. Yakni dengan menggelar kegiatan Festival Nelayan Pacitan.
Kegiatan tersebut digelar dalam bentuk acara tasyakuran dengan cara Kembul Bejono (Purak Tumpeng). Tak hanya itu dalam giat tersebut juga ditampilkan Seni Reog. Tarian tradisional itu bahkan menjadi giat yang mengisi puncak acara.
Tak hanya itu, dalam pelaksanaannya juga digelar kegiatan sedekah laut yakni dengan melarung kan sesuatu yang disebut Buceng Suci.
Melalui prosesi tersebut para nelayan berharap diberi keselamatan dan ke depan bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan yang melimpah serta berkah.
Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda bersama Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Ketua DPC HNSI Kabupaten Pacitan, Kepala UPT PPP Tamperan, KH. Luqman Harist Dimyathi Pimpinan Pondok Pesantren Tremas, serta Jajaran dari Polri dan TNI.
Kegiatan yang sangat meriah ini disambut antusias masyarakat yang luar biasa. Acara yang digelar satu tahun sekali tersebut mempunyai keunikan tersendiri dan kaya akan nilai kebudayaan yang jarang ada di daerah lain.
Diharapkan kegiatan ini juga menimbulkan dampak positif pada sosial masyarakat nelayan maupun dampak ekonomi dalam bidang perikanan.
Tasyakuran sedekah laut dimulai dengan selawat dan mahalul qiyam, tausyiah oleh ketua MUI Pacitan, Abdullah Sajad serta doa bersama. Puncak acara ada kirab tumpeng (buceng) dengan 3 buceng utama: Buceng Bebrayan, Buceng Suci serta Buceng Gedhe.
“Apapun budayanya jika tidak bertentangan dengan aturan dan ajaran agama patut dilestarikan. Dan ini adalah wujud rasa syukur nelayan atas rezeki yang diberikan Tuhan melalui hasil laut,” ungkap Imam Haryono, sesepuh nelayan Teleng.
Kegiatan ini di laksanakan oleh HNSI Kabupaten Pacitan yang di dukung oleh berbagai pihak Mulai dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, UPT PPP Tamperan, Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, Dinas Pariwisata, maupun OPD yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan.
Kegiatan Festival Nelayan telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 15-18 July 2023. Adapun Acara tersebut dibagi dalam beberapa kegiatan, di antaranya Lomba Balap Jukung, Tasyakuran Laut, Pengajian Akbar, Bazar Perikanan, Ruwatan Wayang.
Tidak luput juga para Pengusaha Perikanan dan KUB Se Kabupaten Pacitan. Masyarakat nelayan juga bahu membahu untuk mensukseskan acara ini.
Selain itu panitia juga menggelar lomba angkat genset terlama serta bazar UMKM. Khusus festival nelayan sendiri berlangsung dengan beragam kegiatan. Di antaranya kembul bujana purak tumpeng, kirab tasyakuran laut, seni reog, bazar semarak suro, bakar ikan gratis hingga acara ruwatan dan pengajian umum.
Berlangsung di area Docking and Jetty Pelabuhan Tamperan, 36 peserta dari perwakilan Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan se-Kabupaten Pacitan turut ambil bagian dalam perlombaan tersebut.
Tasyakuran nelayan yang digelar setiap menjelang pergantian tahun hijriyah menurut Bupati Indarat Nur Bayuaji merupakan bukti masih terpeliharanya kearifan lokal di masyarakat. Sekaligus menjadi momen untuk senantiasa bersyukur serta menjaga kelestarian laut.
“Dengan sering bersyukur semoga rezekinya semakin bertambah dan ini bukti kearifan lokal yang masih terjaga,” ungkap Bupati.
Dengan demikian akan tercipta suasana kekeluargaan yang lebih nyata untuk meluluskan tujuan bersama. Sedangkan pada sektor pariwisata juga akan mengundang masyarakat di luar nelayan baik lokal maupun luar. Mereka diharap akan berkunjung ke Pacitan guna menyaksikan kegiatan tradisi nelayan Pacitan. (HMZ/LIZ/ADV)
What's Your Reaction?