KJJT Bakal Gelar HPN 2024 Bersama Ratusan Wartawan di Mojokerto

PASURUAN, NARASINEWS.ID - Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) akan menggelar peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024, di Villa Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa, 27 Februari 2024. 

Acara tersebut akan dihadiri oleh ratusan jurnalis dari seluruh Jawa Timur.

Tidak banyak organisasi pers menggelar HPN karena kendala Pemilu. 

Namun KJJT, organisasi wartawan yang berusia baru seumur jagung ini, konsisten memperingati HPN tiap tahun. 

Pada 2023 lalu, KJJT  mendatangkan alutsista TNI AD, Ranpur dan Moge milik Pom AD di Icon Mall Gresik.

KJJT yang berorientasi pendidikan jurnalistik ini,  akan kembali menggelar HPN di Pacet.

Ketua Umum Ade S Maulana, mengatakan anggota KJJT di seluruh Indonesia sepakat memperingati HPN  2024 sebagai momentum bagus untuk memperjuangkan kemerdekaan pers di tengah transisi kepemimpinan nasional.

"Acara HPN di  Mojokerto ini adalah inisiatif seluruh anggota KJJT. Mereka rela  menyumbang pikiran, tenaga hingga materi demi pelaksanaan HPN 2024 ini," ucap Ade, Minggu (25/2/2024).

Ade juga mengajak semua wartawan yang belum bergabung di organisasi wartawan untuk merapat ke KJJT.

"Silakan hadir. Tidak hanya anggota KJJT, saya mengajak seluruh wartawan yang mau belajar dan ikut pendidikan jurnalistik, hadir di HPN, Selasa, 27 sampai 28 Februari 2024," ucap Ade ini.

Dalam HPN 2024, KJJT juga akan mengundang pejabat  Kapolres, Dandim Mojokerto raya, tokoh Pers, praktisi hukum dari Universitas Surabaya.

Sebelum puncak acara HPN,  Rabu, 28 Februari 2024, pukul 09.00 WIB, digelar diskusi, Ngopi Pagi bersama TNI Polri, dilanjut acara internal jurnalis, Selasa, 27 Februari 2024, pukul 18.00 WIB.

"Semoga anggota kompak selalu. HPN 2024 tahun ini, rekan-rekan wartawan dan keluarga tercinta bisa berkumpul gabung bersama TNI Polri," kata Ade.

Di sejumlah wilayah, Ketua KJJT daerah telah melakukan kegiatan bhakti sosial memberikan bantuan berupa sembako, uang tunai, 150 voucher belanja hingga nonton bioskop gratis bagi keluarga jurnalis yang sudah tidak produktif, tertimpa musibah hingga yang ditinggal meninggal dunia.