Kendalikan Inflasi, Pemprov Jatim Bakal Gelar Lumbung Pangan di Jember
“Mulai dari pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Pertama kali mulainya hari ini (Senin, 26 September -red) hingga Senin, 26 Desember mendatang,” beber Kadisperindag Jember.
Narasinews.id, JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, bakal menggelar operasi pasar lumbung pangan. Kegiatan tersebut berlangsung di delapan kabupaten/kota yang ada di provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini, salah satunya Jember.
Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro, mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengendalikan inflasi dampak dari kenaikan harga BBM. “Untuk di Jember itu ada di empat pasar. Yakni Pasar Tanjung, Kreyongan, Mangli dan Wirolegi,” ucapnya, Senin (26/9/2022).
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, operasi pasar lumbung pangan ini rencanakan akan diadakan setiap hari Senin. “Mulai dari pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Pertama kali mulainya hari ini (Senin, 26 September -red) hingga Senin, 26 Desember mendatang,” bebernya.
Bambang melanjutkan, bahan-bahan pokok yang dijual dalam kegiatan operasi pasar tersebut terdiri dari beberapa komoditas. Yaitu beras kemasan lima kilogram dijual dengan harga Rp50 ribu, gula pasir Rp12 ribu per-kilogram, telur ayam boiler Rp20 ribu per-kilogram, ayam potong per-ekor Rp25 ribu, cabai Rp10 ribu per-boks atau 200 gram, minyak goreng Rp11 ribu per-liter, bawang merah Rp10 ribu ukuran 500 gram.
“Pasca adanya kenaikan BBM, khusus di Kabupaten Jember kami menaungi pasar-pasar tradisional se-Kabupaten Jember. Dan setiap hari kami mengadakan pemantauan harga-harga bahan pokok yang ada di pasar tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, kata Bambang, Pemkab Jember juga intens melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional. Secara umum terpantau harga-harga masih relatif stabil. Baik harga maupun stok barang masih aman untuk di wilayah setempat.
“Namun ada beberapa komoditas yang harganya masih belum stabil. Yaitu cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan telur ayam. Tapi kenaikan empat komoditas tersebut Sebenarnya bukan pada saat setelah kenaikan BBM. Melainkan beberapa bulan sebelum kenaikan BBM tersebut,” ujarnya.
Bambang menambahkan, kendati sempat melambung tinggi, beberapa waktu terakhir empat komoditas itu harganya kini berangsur menurun. Seperti telur ayam, saat ini harga di pasar tradisional sudah Rp24 ribu. Dan Bawang merah mulai menyentuh Rp28 ribu.
“Kalau cabai harganya masih relatif tinggi. Cabai merah rata-rata di pasar sekitar Rp31 ribu per-kilogram. Sedangkan cabai rawit masih kisaran Rp56 ribu per-kilogramnya,” pungkasnya. (*)
*Reporter: Zainul Hasan | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?