Habiskan Anggaran Rp 4,7 Miliar,Rehabilitasi SDN 2 Rampa Kotabaru Diduga Bermasalah

Pasalnya dengan anggaran yang cukup fantastis yakni sebesar Rp.4,7 miliar yang bersumber dari APBD 2024, proyek yang dikerjakan oleh CV Purnama Alam ini,meski sudah selesai dikerjakan akan tetapi hasil akhir pembangunan memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat.

Apr 25, 2025 - 08:24
Apr 25, 2025 - 09:29
 0
Habiskan Anggaran Rp 4,7 Miliar,Rehabilitasi SDN 2 Rampa Kotabaru Diduga Bermasalah
kondisi lantai sekolah SDN Rampa 2 kotabaru ,yang menggunakan bahan material High Pressure Laminate (HPL) tersebut telah mengalami kerusakan.Foto,Istimewa

Narasinews.id, JAKARTA – Rehabilitasi SDN 2 Rampa di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendapat sorotan masyarakat serta diduga bermasalah.

 Pasalnya dengan anggaran yang cukup fantastis yakni sebesar Rp.4,7 miliar yang bersumber dari APBD 2024, proyek yang dikerjakan oleh CV Purnama Alam ini,meski sudah selesai dikerjakan akan tetapi hasil akhir pembangunan memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah penggunaan material High Pressure Laminate (HPL) pada lantai halaman sekolah. Material ini memang memiliki sifat tahan air, tetapi kurang cocok untuk area yang terpapar air secara konsisten.

Pemilihan material tersebut menimbulkan keraguan terkait perencanaan proyek, terutama untuk lingkungan sekolah di area terbuka,apalagi saat ini kondisi lantai sekolah SDN Rampa 2 yang menggunakan bahan material tersebut telah mengalami kerusakan.

Kepala Sekolah SDN 2 Rampa,,Desa Rampa, Warno, mengungkapkan bahwa pembangunan masih berada dalam tahap perawatan dan pihaknya telah menyampaikan hal-hal yang mesti diperhatikan serta dievaluasi dari hasil rehabilitasi bangunan sekolah.

 "Kami sudah sampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena kami bukan ahli konstruksi. Saya berharap pihak berwenang memberikan perhatian terhadap masalah ini dan ditindaklanjuti secepatnya," ujar Warno.

Selain itu, masyarakat mempertanyakan bagaimana anggaran sebesar itu tidak menghasilkan kualitas pembangunan yang optimal. Apakah masalah ini disebabkan oleh kekeliruan teknis, atau ada aspek lain yang memerlukan investigasi lebih dalam? Hal ini semakin menegaskan perlunya transparansi dan penjelasan dari pihak-pihak terkait.

Upaya untuk mendapatkan tanggapan dari Dinas Pendidikan Kotabaru juga menghadapi kendala. Kabid SD sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek tersebut, Sumarsono, sulit ditemui meski telah dihubungi melalui WhatsApp dan telepon. Saat dikonfirmasi langsung pada Rabu (23/4), Sumarsono tidak memberikan respons yang memadai dan mengarahkan awak media ke staf lain.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Taufikurrahman, berjanji akan memanggil pihak pelaksana untuk memberikan klarifikasi. Namun, hingga berita ini diturunkan, pernyataan resmi belum diperoleh, dan membuat transparansi proyek ini tetap menjadi tanda tanya besar.

Masyarakat menginginkan langkah konkret untuk menjawab kekhawatiran ini. Transparansi dari kontraktor, Dinas Pendidikan, dan pihak-pihak terkait diperlukan guna memastikan bahwa proyek ini memenuhi harapan dan sesuai dengan anggaran besar yang telah dialokasikan. "Hasil pembangunan yang berkualitas sangat penting untuk mendukung proses belajar siswa dalam lingkungan yang aman dan nyaman".

Pewarta : Yandi 

Editor  : Muhammad Hasbi Asidiki 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow