Gus Miftah Minta Maaf kepada Penjual Es Teh atas Ucapannya

Gus Miftah, yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya berbicara dengan seorang penjual es teh viral di media sosial.

Dec 4, 2024 - 10:23
 0
Gus Miftah Minta Maaf kepada Penjual Es Teh atas Ucapannya
Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. (Foto: Narasinews.id)

NARASINEWS.ID — Gus Miftah, yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya berbicara dengan seorang penjual es teh viral di media sosial.

Dalam video tersebut, interaksi yang dilakukan oleh Gus Miftah dengan penjual es teh dianggap oleh banyak pihak mengandung kata-kata kasar yang tidak pantas, memicu reaksi keras dari masyarakat.

Dalam rekaman yang beredar, Gus Miftah terlihat berbicara dengan seorang penjual es teh yang tengah menjajakan dagangannya di sekitar para jamaah di sebuah pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah. Suasana tersebut terlihat santai, namun beberapa kalimat yang dilontarkan Gus Miftah menuai kritik tajam.

Salah satu kalimat yang diucapkannya, yang dianggap tidak pantas, adalah saat ia bertanya kepada penjual es teh apakah masih memiliki banyak dagangan. Kemudian, Gus Miftah mengucapkan kalimat yang disambut dengan tawa oleh jamaah di sekitar mereka, namun membuat penjual es teh tersebut tampak tidak nyaman.

Video tersebut mengundang gelombang protes dari warganet setelah menyebar luas di media sosial, dengan banyak yang merasa terkejut dan kecewa atas ucapan Gus Miftah. Terlihat dalam rekaman, setelah kalimat tersebut diucapkan, ekspresi wajah penjual es teh berubah, seolah merasa tidak dihargai dan merasa tidak nyaman dengan candaan yang disampaikan. Hal ini memicu perdebatan di kalangan netizen tentang batasan antara candaan yang sah dan ujaran yang menyinggung.

Menanggapi peristiwa tersebut, Gus Miftah merasa perlu untuk memberikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka. Pada Rabu, 4 Desember 2024, melalui unggahan video di media sosial, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan secara khusus kepada penjual es teh yang merasa terganggu dengan ucapannya.

Dalam video permohonan maafnya, Gus Miftah menyampaikan dengan rendah hati bahwa ia sering berinteraksi dengan orang lain dalam bentuk bercanda, namun ia mengakui bahwa dalam beberapa situasi, candaan yang dilontarkannya bisa disalahartikan dan menyinggung perasaan orang lain.

“Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun,” ungkap Gus Miftah dengan nada tulus dan penuh penyesalan.

Lebih lanjut, Gus Miftah menjelaskan bahwa dia akan meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh tersebut, berharap agar dirinya diberikan maaf atas kelakuannya. Selain itu, ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan insiden ini.

“Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai berlebihan. Untuk itu, saya minta maaf,” tambahnya.

Bagi Gus Miftah, kejadian ini menjadi momen untuk melakukan introspeksi diri. Ia menyadari pentingnya menjaga sikap dan ucapan, terutama dalam situasi publik, agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Ia juga menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi pelajaran berharga untuknya agar lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menyampaikan pendapat.

Tidak hanya kepada masyarakat dan penjual es teh, Gus Miftah juga menerima teguran dari pejabat tinggi terkait insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, juga memberikan nasihat agar ia lebih berhati-hati dalam menyampaikan pidato di depan umum.

“Saya sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” tutup Gus Miftah dalam video tersebut.

Kejadian ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi Gus Miftah maupun masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kata-kata dan perilaku, terutama dalam konteks komunikasi publik yang sangat sensitif.

Gus Miftah pun berharap agar insiden ini tidak hanya menjadi pelajaran pribadi, tetapi juga bagi siapa saja yang terlibat dalam interaksi sosial di ranah publik.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow