Data Warga Dicuri untuk Kepentingan Pilkada 2024

Kasus dugaan pencurian data untuk kepentingan Pilkada terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Persoialan data warga dicuri ramai jadi perbincangan.

Jul 7, 2024 - 13:28
Jul 7, 2024 - 19:32
 0
Data Warga Dicuri untuk Kepentingan Pilkada 2024
Gambar seseorang memainkan komputer. Foto di atas ilustrasi kasus data warga dicuri untuk kepentingan Pilkada 2024. (Foto Istimewa)

NARASINEWS.ID | BANDUNG BARAT - Kasus dugaan pencurian atau pencatutan data sebagai syarat dukungan pencalonan kepada daerah jalur independen terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Persoalan data warga dicuri ramai dan menjadi perbinjangan.   

Tidak main-main, dampak dari kasus dugaan pencurian data tersebut menyebabkan kerugian. Salah seorang warga bernama Tri Retno Handayani mengaku kesulitan untuk mendaftarkan diri sebagai petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih). Hal itu disebabkan karena namanya dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab sebagai pendukung salah seorang calon kepala daerah dair jalur independen,

“Awalnya saya hendak mendaftar jadi Pantarlih. Dicek terkait keterlibatan di partai politik. Di situ data saya aman. Tapi nama saya muncul di daftar pendukung calon perseorangan,” ujar Retno saat dikonfirmasi, Jumat (5/7/2024).

Tak mau tinggal diam, Retno mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandung Barat. Dia menuntut dicabut data pribadinya dari daftar pendukung bakal calon bupati perseorangan.

“Saya ke KPU untuk mengadu terkait data pribadi. Saya merasa tidak mendukung kok nama saya ada. Ke KPU saya mengadu agar nama saya dihapus dari daftar itu,” sebutnya.

Menurut Retno, selama ini dirinya tidak pernah terlibat sedikitpun dalam urusan politik praktis. Apalagi sampai menjadi tim sukses. “Calon yang diusung saja gak kenal. Saya tahu-tahunya pas cek NIK saya ada di daftar pendukung. Itu yang jadi kesal,” ucapnya. 

Data yang dicatut ternyata bukan hanya milik Retno saja. Mahlusi Lismayanti, warga Kampung Cidadap, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang juga mengalami nasib tak jauh berbeda.

Peristiwa tersebutu membuat Mahlusi kesal. Lantaran data pribadi termasuk NIK miliknya diklaim sepihak dan masuk dalam daftar pendukung calon bupati jalur perseorangan. 

“Ketahuannya ketika saudara saya yang di Panwas nanyain tentang keterlibatan dukungan. Di situ saya kaget kok ada nama saya di daftar pendukung calon,” ungkap Mahlusi. 

Bahkan selain Mahlusi, 3 nama anggota keluarganya juga diklaim sebagai pendukung calon bupati independen. “Yang saya tahu ada 3 keluarga saya yang dicatut data pribadinya. Padahal kita aja gak kenal sama calon terkait,” tutur Mahlusi setelah mengetahui sejmlah data warga dicuri.

Guru honorer bernama Riska Nur Astuti, warga Kampung Purabaya, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang juga mengalami hal sama.  Namanya masuk ke dalam daftar pendukung sebagai syarat bakal calon bupati independen untuk maju di Pilkada 2024. 

“Saya tidak tahu apa-apa. tiba-tiba dicatut nama saya. Tidak pernah ada yang datang ke sini atau calon terkait datang ke sini pun tidak,” sebutnya. 

Riska juga sangat tak terima data pribadinya bocor dan dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan politik.

"Padahal saya hanya seorang guru honorer yang tidak pernah berurusan dengan urusan politik. Sehari-hari saya mengajar di MI sebagai guru honorer. Jadi jangankan menyertakan dukungan, ikut-ikutan politik saja tidak pernah. Jelas kesal identitas saya dicuri dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Inginnya dihapus,” tuturnya. Dia juga baru mengetahui terdapat data warga dicuri

Informasi diketahui, KPU Bandung Barat melaksanakan verifikasi faktual setelah merampungkan tahapan verifikasi administrasi untuk calon kepala daerah jalur perseorangan atas nama pasangan Sundaya-Aa Maulana. Dari hasil verifikasi administrasi, jumlah daftar pendukung tercatat sebanyak 94.837 KTP pendukung. Dari jumlah itu KPU melaksanakan verifikasi faktual untuk menguji kebenaran data pendukung tersebut.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Roby Firmansyah -Narasinews Bandung Wilayah Jawabarat & Bandung Raya