Bupati Warning Pengerjaan Proyek Pembangunan di Kediri

"Saya minta semua pekerjaan yang saat ini berjalan benar-benar diperhatikan kualitasnya," tegas pria yang akrab disapa Mas Dhito

Bupati Warning Pengerjaan Proyek Pembangunan di Kediri
Pekerja memasang keramik Pasar Wates, Kabupaten Kediri. (Foto : Fedho/Narasinews.id)

Narasinews.id, KEDIRI - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberikan perhatian khusus terhadap setiap proyek pembangunan di Kabupaten Kediri. Dia mengingatkan kepada para mitra kerja agar benar-benar serius dalam mengerjakan proyek. Bahkan Bupati meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi secara berkala.

Hal tersebut sangat penting bagi Bupati Kediri. Dia meyakini, jika permintaannya itu dilakukan dengan baik, kualitas hasil pembangunan akan sesuai dengan perencanaan. Dengan begitu, pembangunan di Kediri benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Lebih-lebih proyek yang dibangun dengan anggaran besar.

"Saya minta semua pekerjaan yang saat ini berjalan benar-benar diperhatikan kualitasnya," tegas pria yang akrab disapa Mas Dhito ini, Rabu (12/10/2022).

Dan khusus kepada pihak pelaksana proyek, Bupati Dhito meminta agar material yang digunakan benar-benar sesuai spek. "Material yang digunakan harus sesuai spek yang ditentukan. Sehingga kualitas proyek terjamin," ucapnya.

Untuk diketahui, proyek yang tengah menjadi perhatian Bupati Dhito adalah pembangunan akses jalan dan jembatandan revitalisasi Pasar Ngadiluwih yang masuk perencanaan dan pembangunan Pasar Wates. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyampaikan bahwa hingga minggu ke-17, pengerjaan Pasar Wates telah mencapai 61,5 persen dengan deviasi waktu positif 8,6 persen. Tutik juga menjelaskan pembangunan Pasar Wates yang dimulai Juni 2022 lalu pengerjaannya tengah memasuki tahap finishing kantor pasar, kamar mandi, musala, dan pemasangan keramik di los pasar. 

"Untuk atap los, rangka sudah dipasang semua tinggal menunggu material atap. Targetnya Oktober akhir sudah dikerjakan," bebernya.

Monitoring dan evaluasi pengerjaan pembangunan dilakukan perpekan. Begitu ada pekerjaan yang dinilai tidak sesuai perencanaan, maka diminta untuk dibongkar.

"Secara rutin monitoring dan evaluasi tetap dilakukan. Sehingga kalau ada yang tidak sesuai langsung bisa diketahui," tuturnya.

Terkait revitalisasi Pasar Wates, untuk sementara pedagang berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Mereka berharap pasar tersebut nantinya bisa menjadikan tempat berjualan yang aman dan nyaman.

Paryudi, seorang pedagang pracangan mengungkapkan, kondisi pasar lama setiap musim penghujan mesti bocor. Sehingga jalan untuk lewat pembeli sering becek.

"Melihat bangunan pasar sekarang yang lebih bagus, mudah-mudahan nantinya pembeli bisa lebih ramai," harapnya.

Untuk itu, dia meminta ke depan pedagang yang berjualan di luar pasar tetap bisa ditertibkan. Keberadaan pedagang yang berjualan di luar secara otomatis berdampak pada berkurangnya pembeli yang masuk ke dalam pasar.

"Kami cuma minta ditertibkan untuk pedagang yang ada diluar. Kalau bisa nanti dimasukkan ke dalam," pungkasnya. (adv/*)

* Reporter : Fedho | Editor : Fathur Rozi