Bisa Dapat 8,2 Ton Perhektare, Padi BK Situbondo Solusi Ketahanan Pangan
Hadirnya BK Situbondo 01 dan 02 menjadi jawaban atas tantangan di bidang pertanian. Pasalnya bibit varietas unggul ini disebut-sebut memiliki banyak kelebihan
NARASINEWS.ID - Hadirnya BK Situbondo 01 dan 02 menjadi jawaban atas tantangan di bidang pertanian. Pasalnya bibit varietas unggul ini disebut-sebut memiliki banyak kelebihan. Di antaranya kemampuannya untuk bertahan di areal sawah yang memiliki asupan air sedikit.
Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono memaparkan sejumlah kelebihan BK Situbondo. Di antaranya adalah ketahanan BK Situbondo dalam berbagai keadaan.
"Walaupun produksi kita tinggi, akan banyak terdampak adalah terutama sawah tak ada hujan. Karena itu kementerian pertanian sudah mengeluarkan kebijakan, kita dikirim hampir 6 ribu pompa air dan juga alat-alat pertanian," ujarnya.
6 ribu itu diperuntukkan agar lahan yang kering dan tak ada hujan bisa diairi melalui pompanisasi dari sungai-sungai yang diizinkan Kementerian PU. Hal tersebut belum tentu berjalan maksimal jika tidak didukung dengan bibit berkualitas.
"Dengan tingkat asupan air yang sedikit tetapi bisa tumbuh, maka inilah solusinya. Jujur memang kata yang paling tepat adalah benih Padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan adalah solusi bagi para petani, solusi bagi para masyarakat, dan solusi bagi negara dan bangsa untuk mengatasi ketahanan pangan," ujarnya.
Sementara Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengatakan bahwa inovasi terkiat BK Situbondo berawal dari kesadaran Bung Karna saat dia baru saja dilantik. Di mana dia melihat bahwa masyarakat Situbondo 60 persen merupakan petani. Bung Karna pun memiliki keinginan menciptakan padi unggul yang bisa menyejahterakan masyarakat Situbondo.
"Pertama kita mencoba melaunching BK 900. Lumayan besar, tinggi. Panennya hasilnya banyak. Tetapi tidak memiliki daun bendera. Sehingga ketika buahnya sudah tua, maka burung-burung enak memakannya. Karena langsung bisa mendarat pada malainya," ujarnya.
Setelah dievaluasi, ternyata tidak cocok. Akhirnya Bupati bekerjasama dengan Balai Benih Subang yang sekarang ini menjadi Balai Pengujian Instrumen Padi yang ada di Subang. "Dari 100 sekian macam bibit yang kita temukan, dua yang saat ini. Yaitu BK Situbondo 01 Agritan dan BK Situbondo 02 Agritan.
Kemudian dicoba di 4 Provinsi. Yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Semuanya bisa sukses dan berkembang dengan baik. Bahkan juga lulus uji tahan hama di rumah kaca.
"Akhirnya kita coba pertama kali di Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji. Alhamdulillah uji coba pertama itu langsung dilakukan panen raya bersama Bunda Khofifah Indar Parawansa. Alhamdulillah hasilnya saat itu 8,2 ton per-hektare," jelasnya.
What's Your Reaction?