Nelayan di Probolinggo Ogah Melaut, Ini Alasannya
“Ya, selain hasil tangkapannya yang sedikit, cuacanya pun juga sangat berbahaya di tengah laut itu mas, apa lagi jika kapal kecil,” terang Slamet
PROBOLINGGO, NARASINEWS.ID – Angin kencang membuat sejumlah nelayan mengeluh. Pasalnya keadaan tersebut disebut-sebut membuat nelayan kesulitan ketika di laut sehingga berdampak pada tangkapan ikan yang sedikit.
Seperti yang dikatakan oleh Slamet, salah satu nelayan d Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Kata dia, sejak musim angin, hasil tangkapan ikannya juga ikut berkurang.
“Ya, selain hasil tangkapannya yang sedikit, cuacanya pun juga sangat berbahaya di tengah laut itu mas, apa lagi jika kapal kecil,” terangnya, Sabtu (8/7/2023).
Jika kondisi cuaaca normal, Slamet ini berlayar selama empat hingga lima hari. Ikan yang didapatkan bisa mencapai lima ton. Namun cuaca yang kurang mendukung membuat dirinya hanya mampu mendapatkan hasil tangkapan ikan sebanyak satu ton.
“Itupun saya berlayar hanya di sekitaran selat madura saja. Kan kalau mau berlayar, kita para nelayan ini membutuhkan modal sedikitnya Rp8 juta untuk sekali jalan,”tambahnya.
Dikarenakan cuaca yang kurang mendukung, hasil tangkapan ikannya tidak mampu untuk mengembalikan modal untuk sekali berlayar.
“Kalau dijual dengan hasil tangkapan yang hanya sebanyak satu hingga dua ton ini, hanya dapat Rp2 juta saja, kan minus jadinya,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah para nelayan ini memilih tidak melaut. Mereka memilih mengisi waktu untuk memperbaiki kapal saja.
“Sebenarnya bisa kita melaut dan mendapatkan lebih banyak tangkapan ikannya, namun harus berlayar lebih jauh lagi. Seperti ke Masalembo misalnya. Namun tentu jika berlayar lebih jauh, modal yang dikeluarkannya pun juga lebih banyak, sekitar Rp 20 jutaan,” ujarnya. (*)
*Reporter: Raphel | Editor: Izzul Muttaqin
What's Your Reaction?