Masjid Ramah Pemudik Ada di Situbondo, Bisa Santai Hingga Pijat Gratis
Peresmian Masjid Ramah Pemudik itu dilakukan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo

NARASINEWS.ID - Capek, ngantuk dan bosan berkendara, seringkali menjadi cobaan bagi pengguna jalan. Khususnya di musim mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang ini.
Namun lelah dan letih di perjalanan akan dapat diminimalisir jika pemudik melintas di Jalur Pantura Situbondo. Pasalnya di pinggir Jalan Kabupaten yang dikenal dengan sebutan Kota Santri ini, terdapat puluhan Masjid Ramah Pemudik.
Tak main-main jumlahnya mencapai puluhan. Ada sekitar 20 Masjid Ramah Pemudik yang siap melayani perjalanan pengguna jalan yang hendak pulang ke kampung halaman.
Peresmian Masjid Ramah Pemudik itu dilakukan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo. Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa Mas Rio ini sempat mencoba layanan pijat di masjid tersebut.
Menurut Mas Rio, masjid Ramah Pemudik ini adalah suatu program yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk melayani para pemudik.
"Apa sebenarnya Masjid Ramah Pemudik itu? Yaitu orang di sini tidak hanya bisa melaksanakan ibadah Salat, tapi juga bisa leyeh-leyeh, bisa pijat refleksi, ada UMKM-nya juga," terangnya.
Di momentun itu Mas Rio mengungkapkan bahwa Masjid Ramah Prmudik akan ada pada banyak titik di sepanjang jalan Kabupaten Situbondo.
"Oleh karena itu mari kita sambut momen Idul Fitri ini dengan memberikan pelayanan yang luar biasa. Kita sulap masjidnya menjadi sangat ramah. Sehingga mereka akan mengenang Situbondo sebagai Kabupaten atau Kota yang ramah terhadap pemudik sekalian," ungkap Mas Bupati.
Hadir dalam acara peresmian Masjid Ramah Pemudik tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo dan Ketua MUI Kabupaten Situbondo.
Warga Dukung Keberadaan Masjid Ramah Pemudik
Respon warga juga cukup positif terhadap keberadaan masjid ramah pemudik di Kabupaten Situbondo. Seperti yang disampaikan Rahman, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus.
Menurut anak muda yang aktif bekerja sebagai ojek online ini, pemilihan masjid untuk tempat pemberhentian para pemudik memang cukup pas. Selain bisa beribadah, para pemudik juga bisa santai di masjid tersebut.
"Apalagi dibuat desain masjid ramah pemudik. Itu semakin menarik," tuturnya.
Namun Rahman berharap keberadaan Masjid Ramah Pemudik tidak hanya namanya. Namun fakta di lapangan diharap sesuai dengan nama tersebut.
"Jadi benar-benar masjid yang nyaman untuk didatangi, atau menjadi tempat pemberhentian para pemudik," ungkapnya kepada Narasinews.id.
Apa indikator keramahan terhadap pemudik? Rahman lebih melihat kepada kenyamanannya. Baik dari segi tempat maupun pelayanannya.
"Kalau sudah nyaman, tempat atau pelayanannya, tentu pengunjung akan senang. Apalagi pemudik yang sudah kelelahan di jalan dan ingin istirahat dan bersantai," ucapnya.
Karena itu Rahman sangat senang begitu mendengar adanya layanan berupa pijat gratis di Masjid Ramah Pemudik yang ada di Situbondo. Itu merupakan salah satu layanan yang dibutuhkan.
"Karena biasanya orang capek butuh dipijat. Terutama pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. Mereka relatif lebih membutuhkan layanan berupa pijat," ujarnya.
Meskipun tetap saja orang yang ditugasi untuk memijat perlu dipilih. Bukan sembarang orang.
"Tidak sembarang orang melakukan pijat refleksi. Sehingga pijatannya benar-benar nyaman dan layanannya prima," jelasnya.
What's Your Reaction?






