Ligislator PKB Ajak Elemen Masyarakat Jaga NKRI
"Inti dari kebhinekaan adalah tidak hanya sebatas saling menghormati tradisi, tetapi juga saling mengamankan," jelas Gus Tamim
Narasinews.id, BLITAR - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Ahmad Tamim atau yang akrab disebut Gus Tamim menggelar seminar kebangsaan bertema merajut persatuan dalam Bhineka Tunggal Ika. Acara tersebut berlangsung di Hall Wisata Edukasi Kampung coklat Plosorejo Kabupaten Blitar, Sabtu (4/3/2023).
Peserta seminar kebangsaan dihadiri oleh Ketua PCNU Kabupaten Blitar yang baru terpilih, H. Arif Fuadi, dan tokoh-tokoh dari seluruh Majelis Wakil Cabang (MWC) atau NU di level kecamatan se-Kabupaten Blitar.
Kepada wartawan usai acara tersebut, Gus Tamim, menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan pencerahan pada masyarakat, baik wawasan kebangsaan, sosialisasi peraturan daerah serta Perundang-Undangan. Bicara kebersamaan dan Kebhinekaan, MWC ini merupakan tokoh masyarakat yang memimpin organisasi di level kecamatan.
"Inti dari kebhinekaan adalah tidak hanya sebatas saling menghormati tradisi, tetapi juga saling mengamankan," jelasnya.
Pemerintah minta para tokoh agama untuk menjaga kebersamaan dengan tetap menjaga Kebhinekaan. Alangkah senangnya masyarakat non Islam yang ada di Nusantara, khususnya Blitar kalau beribadah dijaga oleh Banser. "Tentunya ibadah akan nyaman, demikian pula warga Islam yang ada di daerah rawan konflik yang gantian dijaga oleh masyarakat non muslim. Terkait adanya ketidak sepahaman dengan adanya Banser menjaga non muslim yang sedang beribadah sebenarnya mereka belum paham saja," papar Legislator PKB itu.
Dirinya menambahkan, dan siapa yang bisa memahamkan? makanya kita hadirkan para tokoh tokoh ini pada kegiatan ini, untuk kita gugah bahwa kita hidup berbhineka tapi harus tinggal Ika.
"Kalau yang menyampaikan bukan tokoh masyarakat tapi tokoh setempat pasti terjadi pro kontra," tegasnya.
Ahmad Tamim berpesan, Pancasila adalah dasar negara kita, NKRI harus saling menghormati satu dengan yang lain. Sesanti Bhineka tunggal Ika tidak menjadi penghalang tetapi menjadi bagian dari eksistensi kita berbangsa bernegara.
Sementara itu, Arif Fuadi, Ketua PCNU Kabupaten Blitar memaparkan, kegiatan ini positif, bukan hanya bagi kalangan NU, tapi juga harus dilakukan di berbagai kelompok masyarakat yang lain.
Sebenarnya di NU wawasan kebangsaannya sudah bagus, pengamalan materi seperti itu sudah ada dimasyarakat.
Jadi Pancasila dikalangan Nahdiyin itu sudah diimplementasikan dengan baik, kalau bisa kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok kelompok yang membahayakan NKRI. Sehingga mereka bisa memahami artinya kebersamaan menjaga keutuhan bangsa.
"Kita hidup di Indonesia, khilafah itukan sebenarnya ide dari bangsa lain dan saat ini muncul wahabi. Bila dibiarkan akan tumbuh subur dan akan menggangu NKRI, karena alirannya terus menentang pemerintahan," pungkasnya. (*)
*Reporter : Martono | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?