Gilga Sahid Pikat Penonton, Konser di Situbondo Pecah

NARASINEWS.ID - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo untuk mendatangkan penyanyi dan artis Ibu Kota, Gilga Sahid akhirnya terealisasi. Konser bersama artis yang terkenal dengan lagunya Nemen itu pecah. Suasana kemeriahan pun begitu terasa di Alun-alun Situbondo, Kamis (19/9/2024)

Bupati Situbondo, Karna Suswandi, juga ikut berkumpul dalam acara tersebut. Kehadiran nomor satu di Kota Santri Pancasila ini ternyata juga banyak menyita perhatian. Banyak penonton yang berusaha berjabat tangan dengan pemimpin Situhondo yang terkenal merakyat ini.

"Luar biasa, hari ini Alun-alun Situbondo penuh, sesak warga masyarakat Situbondo dan sekitarnya," ucap Bupati Situbondo dalam sambutannya Kamis (19/8/2024) malam. Dijawab dengan teriakan penuh kebahagiaan masyarakat yang hadir.

Dalam momentum itu Bupati yang akrab dengan panggilan Bung Karna ini juga sedikit menyampaikan perjalanannya bersama sang Wakil Bupati dalam memimpin Kabupaten Situbondo. Di mana kata Bung Karna, waktu tiga tahun setengah bukanlah waktu yang lama. Apalagi di masa-masa itu juga ada pandemi Covid-19.

Akan tetapi, Bupati dan Wakil Bupati Situbondo berhasil mempersembahkan berbagai pembangunan yang ada di Kabupaten Situbondo. Baik itu berupa infratruktur jalan, PJU, bahkan program-program seperti layanan kesehatan gratis atau SEHATI. 

"Saya sampaikan begini bukan berarti saya sempurna. Saya sadar kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Saya juga sadar bahwa saya adalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf," ujarnya.

Oleh karena itu terhadap berbagai program ataupun pembangunan yang belum tuntas, Bupati mencoba untuk terus berusaha menuntaskan hingga tahun 2024.

"Mari kita benahi secara bersama-sama, mari kita perbaiki secara bersama-sama. Karena bagaimana pun juga, hanya dengan kebersamaan inilah kita mampu melewati semuanya," tuturnya.

Sementara di lain kesempatan, Bupati Situbondo tak lupa menyuarakan mengenai pentingnya perlawanan terhadap peredaran rokok ilegal. Sebab rokok ilegal menimbulkan berbagai persoalan. Di antaranya menurunnya pajak yang diterima oleh pemerintah Republik Indonesia.  

Karena itu, sudah barang tentu, partisipasi masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal benar-benar dibutuhkan. Semua itu adah untuk kebaikan bersama.