Akademisi Sebut Cara ini Bisa Dongkrak Perekonomian Raja Ampat
"Mestinya digelar event besar sebagai tanda kebangkitan pariwisata Raja Ampat. Tentu saja dimulai dengan promosi yang gencar dan masif. Tahun 2023 merupakan momen kebangkitan pariwsata Raja Ampat,“ tegas Jesi
RAJA AMPAT, Narasinews.id-Pariwisata Raja Ampat terpuruk dua tahun terakhir, 2020- 2022.
Sekarang 2023 sebagai tahun bangkit.Tanda kebangkitan itu, mestinya ada upaya menggelar event besar pariwisata di Raja Ampat.
Upaya ini diyakini sebagai salah satu langkah strategis untuk menghidupkan kembali wisata Raja Ampat di kancah internasional.
Selain itu, untuk melestarikan seni dan budaya masyarakat di daerah yang berjuluk patahan surga yang jatuh ke bumi ini.
Jesihando R Tulung, dosen ilmu pariwisata program studi D-III Ekowisata, Kampus Unipa Raja Ampat, mengatakan, setelah terpuruk dua tahun akibat pandemi Covid-19, kini wisata Raja Ampat perlahan bangkit.
Upaya lain perlu ditingkatkan lagi agar perekonomian Raja Ampat kembali normal.
"Mestinya digelar event besar sebagai tanda kebangkitan pariwisata Raja Ampat. Tentu saja dimulai dengan promosi yang gencar dan masif. Tahun 2023 merupakan momen kebangkitan pariwsata Raja Ampat,“ tegas Jesi di Waisai, Selasa (29/8).
Jesi menilai, dengan event - event digelorakan di Raja Ampat, seperti Festival Gemar Makan Ikan, Festival Suling Tambur, Festival Pesona Raja Ampat dan jenis kegiatan lain akan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Promosi objek-objek wisata Raja Ampat harus mulai gencar dan masif disebarkan di media.
Dampaknya kunjungan wisatawan ke Raja Ampat akan meningkat signifikan, pun ekonomi ikut terdongkrak.
Jeshindo optimis dengan promosi gencar dan masif, di periode Januari-Juli 2023 naik tiga kali lipat dibanding 2020.
Data di Dinas Pariwisata menunjukkan kunjungan wisatawan ke Raja Ampat pada 2020, sebanyak 4.214 wisatawan, di 2021 sebanyak 4.339 orang, pada 2022 sebanyak 5.725, dan pada Juli 2023, naik menjadi 12.048 wisatawan.
Reporter: Macap
What's Your Reaction?