30 Nelayan Pasuruan Dilatih Skill Perbaiki Mesin Kapal

Sebanyak 30 nelayan di Kabupaten Pasuruan mendapat pelatihan memperbaiki mesin kapal nelayan, Senin (20/5/2024).

May 27, 2024 - 06:35
May 27, 2024 - 06:50
 0
30 Nelayan Pasuruan Dilatih Skill Perbaiki Mesin Kapal
Acara pelatihan UPT Teknis Pelatihan Kelautan Perikanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (UPT PTKP3), diadakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)

NARASINEWS.ID – Sebanyak 30 nelayan di Kabupaten Pasuruan mendapat pelatihan memperbaiki mesin kapal nelayan, Senin (20/5/2024). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Pasuruan bekerjasama dengan berbagai pihak. Di antaranya UPT Teknis Pelatihan Kelautan  Perikanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Probolinggo (UPT PTKP3), serta Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim melatih 30 nelayan Pasuruan dengan skill perawatan mesin.

Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dan dibagi menjadi dua sesi. Dengan rincian satu hari untuk materi kelas dan dua hari untuk praktik.

Pelatihan diikuti 30 orang nelayan di Kabupaten Pasuruan. Lima orang dari Jatirejo, 4 dari Tambak Lekok,  5 dari Kalirejo, dan masing-masing 2 orang dari Pasinan, Semedu, Wates, Penunggul, Watu Prapat,  Kedawung, Mlaten, dan Rejoso.

Kepala Dinas Perikanan Pemkab Pasuruan, Alfi Khasanah, SP, MM, dalam pembukaan acara memberi sambutan. Menurutnya, upaya Dinas Perikanan Pemkab Pasuruan, kali ini menunjang potensi kelautan dan skill nelayan menggandeng  UPT Pelatihan Teknis Kelautan Perikanan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Probolinggo (UPT PTKP3) Provinsi Jatim.

Berita Menarik Lainnya: Kasus Mirip Vina Cirebon: Sempat Diperingati Awas Mati, Dikeroyok Hingga Meninggal

Nelayan Pasuruan Diharap Mampu Merawat Mesin

Tujuan selanjutnya kata dia, pelatihan ini memberi kemampuan nelayan tentang teknis perawatan mesin kapal dan perahu. "Pematerinya dari UPT PTKP3 Probolinggo, DKP Pemprov Jatim," ujarnya.

Dalam kegiatan ini semua peserta nelayan anggota KUR pelatihan teknis perawatan mesin kapal atau perahu sangat antusias. Dia bersyukur setiap kegiatan sosialisasi, pembinaan dan pelatihan atau pelatihan dengan stakeholder animo nelayan meliputi Pasuruan dan Probolinggo sangat tinggi.

Kata Alfi Khasanah, potensi kelautan dan perikanan Pasuruan sangat besar dengan panjang pantai 148 Km melintasi 5 kecamatan (Ngulong, Lekok, Rejoso, Kraton dan Bangil) harus dikelola baik.

Di sana budidaya ikan air payau seluas 4.604,69 Ha, untuk tambak tradisional intensif dan budidaya udang sistem busmetik empang plastik menghasilkan udang vaname, windu, bandeng dan rumput laut.

Untuk potensi tambak garam seluas 233,3 Ha tersebar di Kecamatan Rejoso, Lekok dan Bangil.  Sedangkan potensi budidaya air tawar di laban kolam seluas 55,8 Ha tersebar di 15 kecamatan dengan komoditas Nila, Gurame, Bawal, Patin, dan Lele.

"Kalau kita lihat potensi perairan umum danau Ranu Grati seluas 198 Ha bisa dimanfaatkan untuk keramba jaring apung (KJA) berup ikan Nila, Patin dan Bawal," ujarnya.

Dia meyakini potensi itu akan mendongkrak potensi ikan tangkap yang pada 2023 sudah mencapai 23.887, 40 ton, dan produksi perikanan budidaya pada 2023 sebesar 23.543, 84 ton. Sedang produksi garam mencapai 16 726.39 ton.

Dari data yang ada pelaku usaha perikanan di Pasuruan meliputi nelayan berjumlah 8.543 orang dan perahu 4.136. Untuk pelaku pembudidaya ikan sebanyak 3.162 orang ditunjang pengolah dan pemasar ikan sebanyak 1.206 orang. Petambak garam hanya 226 orang.

Untuk meningkatkan daya saing hasil tangkapan  keberlanjutan usaha nelayan Pemkab Pasuruan telah melakukan berbagai intervensi baik dari APBN dan APBD yakni berupa pembangunan cold storage dan mobil pendingin di Desa Mlaten, Nguling.  Kedua, fasilitas stasiun pengisian solar nelayan di Lekok dan Kraton.

Terakhir, klinik usaha perikanan dengan membantu menerbitkan  kartu pelaku usaha perikanan, tanda  daftar kapal kecil dan besar. "Sosialisasi, pembinaan dan pelatihan juga tak ketinggalan," ujarnya.

Selain itu juga telah diberikan kartu BPJS ketenagakerjaan bagi 1500 nelayan, kartu usaha,  tanda daftar kapal, jaminan sosial, kesehatan dan santunan meninggal kecelakaan kerja laut. "Itu bukti kehadiran dan komitmen Pemkab Pasuruan dalam perlindungan, dan kenyamanan nelayan berikut keluarganya," ujarnya.

Karena jumlah kapal dan perahu cukup banyak maka dibutuhkan pelatihan teknis perawatan mesin kapal dan perahu. "Yang sudah ahli nanti bisa jadi usaha sendiri, jadi alternatif pendapatan karena memiliki skill memperbaiki mesin kapal," tegasnya. [RH}

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow