Pendidikan di Jember Siapkan Satuan Pendidikan Hadapi Bencana Alam
Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pendidikan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penguatan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Aula Dinas Pendidikan.
NARASINEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pendidikan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Penguatan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Aula Dinas Pendidikan, Kamis (21/11). Acara ini dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Arief Tjahjono dan melibatkan sekitar 150 lembaga pendidikan, 50 anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI), serta sejumlah instansi terkait lainnya.
Arief Tjahjono dalam sambutannya menekankan pentingnya upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan. Menurutnya, perubahan iklim dan potensi bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk dunia pendidikan.
"Melalui FGD ini, kita ingin memastikan bahwa setiap lembaga pendidikan di Jember siap menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, baik dalam situasi darurat bencana alam maupun dalam kondisi normal. Semua pihak harus bekerja sama, dari guru, siswa, hingga orang tua, untuk membangun kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi bencana," ujar Arief.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Jember untuk meningkatkan kesiapsiagaan daerah terhadap ancaman bencana yang semakin meningkat. Sebagai salah satu daerah yang rawan bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor, Jember membutuhkan sistem pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga tangguh dalam menghadapi bencana.
Para peserta FGD, yang terdiri dari berbagai unsur pendidikan dan pemerintahan, diberi pemahaman mengenai pentingnya membangun sistem sekolah yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga memiliki rencana evakuasi yang jelas dan terkoordinasi dengan baik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memunculkan ide-ide baru tentang bagaimana mengintegrasikan pendidikan kesiapsiagaan bencana dalam kurikulum sekolah.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, berbagai workshop dan sesi diskusi juga digelar untuk menggali potensi kolaborasi antara pihak pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Harapannya, setiap sekolah di Jember dapat mengembangkan program-program yang tidak hanya mengedepankan pembelajaran akademis, tetapi juga kesadaran akan pentingnya mitigasi dan adaptasi bencana.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak, dengan harapan dapat mendorong terciptanya sekolah-sekolah yang lebih aman, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang seringkali terdampak bencana. Arief Tjahjono mengingatkan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam meminimalisir dampak bencana, dan hal itu harus dimulai dari lembaga pendidikan.
"Ini adalah langkah nyata dalam memastikan bahwa generasi penerus kita siap dan tangguh dalam menghadapi segala potensi bencana yang mungkin terjadi," tambahnya.
Dengan program-program semacam ini, diharapkan Kabupaten Jember tidak hanya menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal penguatan kapasitas pendidikan untuk bencana.
What's Your Reaction?