Jalur Menuju Bromo Tutup Total
“Kan penduduk Suku Tengger ini juga banyak yang memeluk agama lain. Jadi ini merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama dan untuk penutupannya dimulai dari tanggal 23 Desember sore hari hingga 24 Desember sore,” ujar Bambang Suprapto
Narasinews.id, PROBOLINGGO – Memasuki Wulan Kapitu yang merupakan salah satu upacara adat khas Suku Tengger. Sehingga untuk sementara waktu kawasan wisata Gunung Bromo ditutup selama satu hari semalam. Hari besar Umat Hindu yang jatuh pada tanggal 23 Desember ini kawasan tersebut diharuskan steril selama 24 jam penuh.
Bambang Suprapto sebagai Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo, menjelaskan jika penutupan tersebut merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama. Yang mana memang di wilayah lereng Gunung Bromo tersebut penduduknya tidak hanya Umat Hindu saja.
“Kan penduduk Suku Tengger ini juga banyak yang memeluk agama lain. Jadi ini merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama dan untuk penutupannya dimulai dari tanggal 23 Desember sore hari hingga 24 Desember sore,” ujarnya, Selasa (20/12/2022).
Di mana penutupan tersebut dimulai dari Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Sedangkan untuk arah masuk dari Pasuruan, dimulai dari Pintu Jemplang. Dengan begitu secara otomatis kawasan Kaldera Bromo yang meliputi Pasir Berisik, Kawah Bromo, Hingga Laut Pasir dan Bukit Teletubbies juga ikut tertutup.
“Ibadah Megeng Wulan Kapitu ini kurang lebihnya sama dengan Prosesi rangkaian hari besar umat hindu di Bali. Yakni hari raya nyepi, namun bedanya jika Umat Hindu di Bali dilakukan dari pagi sampai pagi. Kalau disini dilakukan dari sore hari,” imbuhnya.
Selain itu, selama prosesi ibadah megeng tersebut, warga Suku Tengger juga akan melakukan puasa atau nama lainnya Pati Geni. Bahkan untuk umat muslim yang berada di wilayah sekitar juga akan turut serta menjaga di perbatasan yang sudah ditentukan.
“Jadi untuk wisatawan maupun pengunjung yang tidak berkepentingan bisa di arahkan untuk putar balik dan tidak memasuki kawasan perkampungan warga. Supaya selama prosesi upacara adat berlangsung penduduk Suku Tengger bisa menjalani dengan khidmat dan khusyu,” tuturnya.
Bambang juga menjelaskan, jika penutupan akan kembali dilakukan pada 21 Januari 2023 mendatang hingga 22 Januari 2023 mendatang atau akhir Wulan Kapitu. (*)
*Reporter : Raphel | Editor : Fathur Rozi
What's Your Reaction?