Silang Pendapat Anggota DPRD Situbondo dan Praktisi Hukum Soal Kecamatan Baluran
Rencana pembentukan Kecamatan Baluran di Kabupaten Situbondo sepertinya bukan hanya wacana. Bupati Situbondo terdengar begitu serius

NARASINEWS.ID – Rencana pembentukan Kecamatan Baluran di Kabupaten Situbondo sepertinya bukan hanya wacana. Bupati Situbondo terdengar begitu serius merencanakan hal tersebut.
Keseriusan itu terbukti saat Bupati Rio diminta pendapat soal rencana pembentukan Kecamatan Baluran. Dia diwawancarai oleh Jurnalis Narasinews.id usai acara pembukaan Wisata Arung Jeram di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo.
“Serius lah. Kabag organisasinya ada. Urusan MoU nya serius saya,” ungkap Bupati Situbondo saat ditanya keseriusan mengenai rencana pembentukan Kecamatan Baluran.
Jika sudah terbukti serius, lantas bagaimana pandangan para tokoh di Kabupaten Situbondo terkait rencana-rencana tersebut? Mari kita simka komentarnya satu persatu.
Maria Ulfa Mendukung, Dr. Supriyono Sebut Kecamatan Baluran Kurang Urgent
Rencana tersebut memang menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah tokoh memberikan dukungan, namun juga ada Sebagian yang menggap rencana tersebut tidak terlalu penting.
Maria Ulfa, salah seorang Anggota DPRD di Kabupaten Situbondo yang memberikan dukungan terhadap pembentukan Kecamatan Baluran menyatakan bahwa rencana Mas Bupati tersebut cukup berani dan visoner. Khususnya dalam mendukung kemajuan pariwisata di Situbondo, hal itu cukup visoner.
“Soalnya kata baluran sendiir itu sudah sangat identik dengan Taman Nasional yang pertama. Kemudian pemilihan namanya juga unik dan iconic,” ungkapnya.
Menurut Politisi PKB ini, orang jika sudah menyebut nama Taman Nasional, maka secara otomatis sudah menyebutkan nama salah satu kecamatan di Situbondo.
“Yang jadi dasar itu kan dari beberapa paket travel agent yang menawarkan paket Taman Nasional (Baluran) itu nyaris kebanyaka tidak pernah menyebutkan bahwa Taman Nasional berada di wilayah Situbondo. Jadi hanya menyebutkan bahwa Taman Nasional Baluran,” jelasnya.
Maria Ulfa pun yakin bahwa dengan adanya Kecamatan Baluran tersebut akan mampu menjadi daya ungkit terhadap kemajuan pariwisata Situbondo di tempat-tempat lain.
“Soalnya sementara ini Baluran itu kan dipakai sebagai daya ungkit wisata oleh teman-teman travel agent di Banyuwangi. Nah kenapa tidak sekarang Situbondo itu juga memulai menjadikan Baluran itu sebagai ujung tombak untuk menjadikan daya ungkit terhadap ketertarikan wisatawan untuk pariwisata-pariwisata di Situbondo lainnya,” terangnya.
Kemasannya kata Maria Ulfa bisa berupa paket wisata. Sebagaimana yang gencar dilakukan oleh kabupaten-kabupaten lain. Selain itu juga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar Baluran.
“Soalnya Baluran itu kan wisata konsevatif. Jadi selama ini kalau wisatawan mau ke Baluran menginapnya pasti yang jauh dari Baluran. Kadang di Banyuwangi, kadang di Situbondo, tapi di daerah yang banyak hotel-hotel besar seperti di Pasir Putih,” tuturnya.
Nantinya akan digagas pembekalan untuk orang-orang di sekitar Baluran. Agar mereka bisa ikut berperan aktif menyiapkan dirinya mendukung pariwisata konservatif di Baluran itu. Seperti dengan membentuk homestay.
Sebenarnya kata Maria Ulfa sudah terdapat sejumlah homestay di Wonorejo. Hanya saja promosinya belum maksimal, sehingga hasilanya juga belum maksimal.
“Makanya nanti pemerintah daerah juga akan berusaha bagaimana memberikan pembekalan-pembekalan atau kehalian bagaimana caranya mempromosikan sekaligus homestay-homestay di dekat Baluran itu,” terangnya.
Alasan Dr. Supriyono Kurang Mendukung Pembentukan Kecamatan Baluran
Pengacara Senior di Kabupaten Situbondo, Dr. Supriyono, memiliki padangan pandangan yang cukup berbeda dengan Maria Ulfa terkait pentingnya pembentukan Kecamatan Baluran.
What's Your Reaction?






