Rehabilitasi SDN 2 Rampa Kotabaru Disorot, Pelaksana Proyek : Kami Hanya Jalankan Arahan Perencana dan Pengawas

Dimas, Direktur Cabang Purnama Alam selaku pelaksana proyek, menjelaskan bahwa pemasangan material SPC (Stone Polymer Composite) untuk lantai di halaman SDN 2 Rampa,yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan serta menimbulkan pertanyaan publik,pihaknya lakukan karena berdasarkan arahan pihak perencana dan pengawas.

Apr 26, 2025 - 17:22
Apr 27, 2025 - 10:06
 0
Rehabilitasi SDN 2 Rampa Kotabaru Disorot, Pelaksana Proyek : Kami Hanya Jalankan Arahan Perencana dan Pengawas
Kondisi lantai sekolah SDN Rampa 2 Kotabaru yang menggunakan bahan material High Pressure Laminate (HPL)telah mengalami kerusakan. Foto Istimewa.

Narasinews.co.id, JAKARTA - Pihak pelaksana proyek rehabilitasi bangunan SDN 2 Rampa, Desa Rampa, Kotabaru, Kalimantan Selatan mengklaim pemilihan material - material yang digunakan untuk rehabilitasi sekolah seperti penggunaan material untuk lantai sekolah berdasarkan arahan pihak perencana dan pengawas.

Dimas, Direktur Cabang Purnama Alam selaku pelaksana proyek, menjelaskan bahwa pemasangan material SPC (Stone Polymer Composite) untuk lantai di halaman SDN 2 Rampa,yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan serta menimbulkan pertanyaan publik,pihaknya lakukan karena berdasarkan arahan pihak perencana dan pengawas.

 "Kami hanya mengikuti apa yang tertuang dalam perencanaan. Pada awalnya, material yang direncanakan adalah vinil. Namun kemudian diubah menjadi SPC. Kami sempat menolak, tetapi akhirnya tetap mengikuti arahan karena itu adalah kewajiban kami sebagai pelaksana," Kata Dimas saat dikonfirmasi via WhatsApp pada Sabtu (26/4).

Dimas menambahkan bahwa dari segi ekonomi, vinil sebenarnya lebih menguntungkan. "Vinil lebih ideal untuk ruang dalam. Sebagai pelaksana, kami merasa SPC kurang tepat digunakan di area yang terkena sorot matahari langsung seperti halaman sekolah," paparnya.

Ia juga menyebutkan bahwa SPC hanya diaplikasikan di beberapa titik yang dianggap lebih aman, seperti perpustakaan dan area depan kamar mandi sekolah.Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko kerusakan. Dimas menjelaskan perbedaan antara vinil dan SPC.

"Vinil, yang terbuat dari PVC, lebih fleksibel dan halus dibandingkan SPC. Sementara itu, SPC memiliki tekstur lebih keras karena terdiri dari campuran batu kapur, PVC, dan penstabil. Ketahanan kedua material berbeda, begitu pula penerapannya," jelasnya.

Mengenai keputusan memasang SPC di halaman sekolah, Dimas menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung kepada pihak konsultan pengawas dan perencana proyek. "Kami hanya menjalankan apa yang sudah dirumuskan dalam kontrak. Kalau hasilnya tidak maksimal, itu sudah kami perkirakan sejak awal," tegasnya.

Keputusan pemilihan material lantai ini kini menuai berbagai tanggapan. Publik berharap adanya evaluasi lebih lanjut agar anggaran besar yang sudah dikeluarkan benar-benar sepadan dengan hasil pembangunan dan bermanfaat bagi lingkungan sekolah.

Diketahui proyek rehabilitasi bangunan SDN 2 Rampa di Desa Rampa,Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan,tengah mendapat sorotan masyarakat serta diduga bermasalah.

Pasalnya dengan anggaran yang cukup fantastis yakni sebesar Rp.4,7 miliar yang bersumber dari APBD 2024, proyek yang dikerjakan oleh CV Purnama Alam ini,meski sudah selesai dikerjakan akan tetapi hasil akhir pembangunan memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah penggunaan material High Pressure Laminate (HPL) pada lantai halaman sekolah. Material ini memang memiliki sifat tahan air, tetapi kurang cocok untuk area yang terpapar air secara konsisten.

Pemilihan material tersebut menimbulkan keraguan terkait perencanaan proyek, terutama untuk lingkungan sekolah di area terbuka,apalagi saat ini kondisi lantai sekolah SDN Rampa 2 yang menggunakan bahan material tersebut telah mengalami kerusakan.

Pewarta : Yandi

Editor : Muhammad Hasbi Asidiki

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow