Bulog Bondowoso Baru Serap 10 Ribu Ton Gabah, Optimistis Capai Target Meski Hadapi Kendala Cuaca dan Infrastruktur

Apr 30, 2025 - 20:06
May 1, 2025 - 02:58
 0
Bulog Bondowoso Baru Serap 10 Ribu Ton Gabah, Optimistis Capai Target Meski Hadapi Kendala Cuaca dan Infrastruktur
Rapat Bulog Bondowoso

NARASINEWS.ID - Perum Bulog Bondowoso mencatatkan pencapaian serapan gabah petani sebesar 10 ribu ton dari target 25 ribu ton yang dicanangkan tahun ini. Meski baru mencapai sekitar 40 persen dari target, Bulog tetap optimistis mampu memenuhi sisa target tersebut dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional. 

Kepala Bulog Bondowoso-Situbondo, Hesty Retno Kusumastuti, menjelaskan bahwa pihaknya terus menggencarkan penyerapan gabah dengan menggandeng berbagai pihak. Namun, tantangan teknis seperti curah hujan tinggi dan terbatasnya mesin pengering (dryer) menjadi hambatan utama, terutama untuk gabah jenis Kering Sawah (KS) yang memerlukan pengeringan intensif.

"Sebagai kepanjangan tangan Badan Pangan Nasional, Bulog punya peran vital. Kami melakukan evaluasi rutin dan terus menjalin koordinasi agar penyerapan gabah bisa lebih optimal," ungkap Hesty dalam konferensi pers di Aula Bulog Bondowoso, Rabu (30/4/2025).

Hesty menambahkan bahwa hampir semua penggilingan padi di wilayahnya telah bekerja sama dengan Bulog, meskipun serapan belum maksimal. Ia menekankan perlunya dukungan pembiayaan dan peningkatan jumlah mitra, terutama yang memiliki fasilitas pengeringan, untuk memperkuat distribusi dan penyerapan beras dari petani.

Senada dengan itu, Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, menyoroti tantangan yang muncul saat panen raya, di mana kapasitas pengeringan tidak mampu menampung seluruh hasil panen. Kodim pun turun langsung ke lapangan, mendampingi petani dan kelompok tani (Poktan), serta berkoordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk memastikan keberlangsungan program Luas Tambah Tanam (LTT) seluas 103 ribu hektar.

"Dengan potensi lahan yang besar, Bondowoso seharusnya bisa menjadi wilayah yang mandiri dalam hal pangan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Andi Wijaya, menyatakan dukungannya terhadap semua langkah yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Tak ketinggalan, Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, menyoroti kesulitan petani dalam menjual hasil panen mereka ke Bulog. Ia menyebut bahwa kurang dari separuh produksi gabah petani berhasil diserap karena keterbatasan infrastruktur milik Bulog, seperti minimnya selep, RMU (Rice Milling Unit), serta fasilitas jemur dan pengering.

Tohari mengusulkan agar Bulog menggandeng lebih banyak mitra baru yang memiliki fasilitas pendukung agar penyerapan bisa ditingkatkan. "Kami berharap ini menjadi perhatian serius agar solusi bisa segera dihadirkan," tegasnya. (fir)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow