Beredar Bukti Suap Dugaan Korupsi di Lingkungan Dishub Kota Bandung

Kasus dugaan korupsi terjadi di lingkungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Ada dugaan pemotongan gaji para sopir dan kernet Trans Metro Bandung selama bertahun-tahun.

Nov 30, 2024 - 09:48
Nov 30, 2024 - 14:32
 0
Beredar Bukti Suap Dugaan Korupsi di Lingkungan Dishub Kota Bandung
Terungkap Dugaan Korupsi Gaji Sopir dan Kernet Trans Metro Bandung di Lingkungan UPTD BLUD TMB Dishub Pemkot Bandung. Tampak di foto jejeran bus Trans Metro Bandung. (Foto Narasinews.id)

NARASINEWS.ID - Kasus dugaan korupsi terjadi di lingkungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Di mana berdasarkan informasi yang diterima Redaksi Narasinews.id, ada dugaan pemotongan gaji para sopir dan kernet Trans Metro Bandung selama bertahun-tahun.

KPK pun diminta ambil sikap untuk menindakalanjuti peristiwa ini. Pasalnya terdapat dugaan penyuapan yang dilakukan kepada beberapa pihak. Di antaranya kepada sejumlah wartawan. 

Bahkan dugaan adanya suap tersebut juga dibuktikan dengan beredarnya bukti transfer bank kepada jurnalis dan pesan Whatsapp oleh seseorang berinisial Y yang merupakan petugas di Bagian Keuangan Dishub Pemkot Bandung.

Tak tanggung-tanggung, dana yang dikeluarkan untuk mengkondisikan kasus tersebut sebesar Rp10 juta. Transfer dilakukan ke Bank BCA yang diduga milik salah seorang jurnalis.

Menurut informasi, terbongkarnya dugaan korupsi di Lingkungan Dishub Pemkot Bandung ini berawal dari keterangan beberapa sopir dan kernet Trans Metro Bandung yang mengeluh gajinya dipotong. Dia menyampaikan kepada Redaksi Narasinews.id di Jl. Pendamping SOR GBLA, Rancabolang, Gedebage, Kota Bandung Kamis (28/11/2024).


Salah satu sopir yang enggan disebut namanya bahkan berharap keterangan yang dia sampaikan kepada awak media bisa membantu persoalan mereka. Sehingga ke depan gaji yang diterima tidak dilakukan pemotongan.

"Bertahun tahun kami menerima gaji tidak sesuai dengan surat perjanjian kerja. Di mana semestinya di dalam surat perjanjian kerja yang kami sepakati menerima perbulan 4,2 juta dan kernet 4 juta. Namun kenyataannya yang kami terima sopir 1,5 juta dan kernet 1,2 juta per-bulan.

Bahkan pendistribusian penerimaan gaji tidak langsung diterima oleh para sopir dan kernet. ATM dan rekening mereka tidak dipegang sendiri. Melainkan dipegang oleh WD adik dari YS yang merupakan petugas Bagian Keuangan.

"Dan kami tahu pendapatan gaji kami telah dipotong oleh oknum pejabat Dishub di tempat kami bekerja. Kami mempunyai bukti mutasi rekening bahwa uang gaji kami tersebut transit dulu ke rekening atas nama WD dengan nilai 4,2 juta dan kernet 4 juta," ujarnya.

Namun yang masuk ke rekening mereka hanya 1,5 juta dan kernet 1,2 juta. "Semua bukti kami kantongi untuk bisa kami sampaikan ke KPK RI," tegasnya 

Tak hanya itu, menurut salah seorang sopir, pihaknya bertahun-tahun tidak mendapatkan fasilitas BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. "Tidak ada penunjang kesejahteraan bagi kami yang disebut sebagai karyawan di UPTD BLUD TMB Dishub Pemkot Bandung," ucapnya.

Ada sejumlah oknum yang menjadi sorotan para sopir dalam persoalan ini. Berikut daftarnya:

1. Y Sebagai Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub)
2. AS sebagai Kasubag.
3. Y Sebagai Keuangan.
4. WD staf Keuangan atau adik dari Y

Sebanyak 120 sopir dan 80 kernet berharap melalui media Narasinews.id pesan yang menjadi aspirasi mereka sebagai sopir maupun kernet bisa sampai kepada pemerintah pusat, khususnya kepada komisi pemberantas korupsi (KPK RI). Dengan harapan bisa segera dilakukan pemeriksaan atau penyelidikan dugaan pemotongan gaji para sopir dan kernet selama bertahun-tahun.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Narasinews.id Bandung Wilayah Jawabarat & Bandung Raya