Aksi Arogansi Oknum Polisi Halangi Wartawan Saat Liput Proses Evakuasi Jenazah Pendaki

May 5, 2025 - 10:45
May 5, 2025 - 11:54
 0

NARASINEWS.ID - Sejumlah wartawan dilarang mengambil gambar dan video hingga nyaris dipukul tongkat oleh oknum Polisi saat evakuasi jenazah pendaki yang jatuh di Gunung Saeng, di Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Minggu (5/5/2025) kemarin.

Menurut Ichuk S Widarsa, wartawan Detik.com, dirinya sudah menunggu di sekitaran hutan dekat Ponkesdes Binakal. 

Namun, saat rombongan evakuasi jenazah datang, oknum polisi yang membawa tongkat membentak wartawan dan melarang mengambil foto juga video. Bahkan, mengancam wartawan menggunakan tongkat.

Hal ini juga dialami oleh wartawan lainnya yang juga meliput proses evakuasi ini. "Tadi saya juga melihat orang Basarnas, sempat didorong oleh oknum Polisi tersebut sampai jatuh," jelasnya. 

Ia mengaku kecewa karena ini bentuk menghalang-halangi kerja wartawan. Sangat ironis juga, bertepatan dengan hari kebebasan pers internasional justru ada sikap arogansi oknum polisi tersebut. 

Senada disampaikan oleh, Ilham Wahyudi, wartawan Radar Ijen, Jawa Pos. 

Dirinya dilarang keras saat telah bersiap mengambil gambar. Padahal posisi teman-teman wartawan semuanya tidak di tengah jalur evakuasi. Namun di pinggir kanan-kiri jalan dengan jarak sekitar 5 meter dari jalur evakuasi.

"Saya tadi sudah stand by bersama teman wartawan Antara, Memo, Suara Jatim Pos, dan teman TV lainnya. Terus disentak-sentak, tak boleh ambil gambar," jelasnya.

"Tadi mereka bilang, kami tak urus media. Tak pentung kamu, jika memaksa," katanya sembari menirukan arogansi oknum polisi tersebut. 

Yono, Pimred FTV Jember mengaku didorong saat akan mengambil video. Dirinya mengutuk keras perbuatan arogansi ini. "Ini menghalangi kerja wartawan," pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow