
Narasinews.id, Situbondo- Pendapatan Rumah Sakit Asembagus (RSAB) di tahun 2020 cukup fantastis. Tak tanggung-taggung, mencapai Rp 11 Miliar. Padahal target awal hanya Rp 9 Miliar.
Hal demikian tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pengelola rumah sakit. Meski demikian, Direktur RSAB, drg Sugiono tidak mau puas sampai disitu. Dia tetap melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas rumah sakit.
Salah satu yang dilakukan oleh drg Sugiono adalah membangun gedung instalasi gawat darurat (IGD) terpadu. Dimana ruangan tersebut akan difungsikan untuk kasus-kasus traumatik.
“Misalnya kecelakaan. Kalau perlu ditangani segera tinggal masuk ke gedung IGD. Kemudian naik ke lantai tiga untuk dilakukan operasi,” ucapnya.
Harapannya di gedung IGD terpadu akan ada ruang radiologi dan laborotorium. “Jadi pasien cukup ditangani di IGD. Tidak perlu kemana-mana,” ungkapnya.
Tak cukup itu saja, drg Sugiono juga memiliki rencana menambah bed untuk ruang kelas tiga. Tujuannya mendukung program sehat gratis yang direncanakan oleh Bupati Situbondo, Karna Suswandi.
“Jumlah bed kelas tiga di RSAB hanya 22. Saya khawatir tidak cukup. Sebab antusias masyarakat terhadap program sehat gratis sangat tinggi. Karena itu perlu ditambah,” tuturnya.
Sedangkan, Bupati Situbondo, Karna Suswandi mendukung rencana peningkatan pelayanan dan fasilitas RSAB. “Saya juga minta petugas yang memberikan pelayanan di rumah sakit bersikap ramah kepada pasien ataupun tamu yang berkunjung. Usahakan tersenyum dan hindari marah-marah. Agar pasien bisa cepat sembuh,” jelasnya. (ros/liz)
Discussion about this post