
Narasinews.id, Situbondo – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Situbondo, Gatot Tri Korawan angkat suara terkait kematian Jenjen, warga Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur yang tersambar petir. Dia mengaku sangat sedih mendengar adanya musibah tersebut.
Gatot pun berharap peristiwa serupa tidak kembali terulang di Situbondo. Karena itu, dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Khususnya ketika hujan turun.
“Upayakan tidak ada di sawah, laut ataupun tanah lapang ketika sedang turun hujan. Karena biasanya banyak petir di lokasi-lokasi tersebut,” terangnya, Minggu (21/3/2021).
Pada umumnya, kata Gatot, petir menyerang titik tertinggi di suatu wilayah. “Nah, kalau manusia berdiri di tanah lapang, tentu akan terlihat paling tinggi. Sehingga potensi tersambar petir juga besar,” tuturnya.
Lebih baik, kata Gatot, ketika hujan turun, kegiatan yang berhubungan dengan sawah dan laut ditinggalkan sementara. “Pulang kerumah atau cari tempat berteduh. Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan,” ucapnya.
Khususnya, kata Gatot, pada tanggal 22 dan 23 Maret 2021. “Sebab BMKG memperkirakan Situbondo akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Potensi terjadinya petir juga ada. Terutama pada siang hingga sore hari,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang warga Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, Jenjen (37) tersambar petir ketika tengah mencari ikan di laut Desa Kalianget, kecamatan setempat, Sabtu (20/3). Dia sempat dibawa ke RSUD Besuki untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Dari pemeriksaan tenaga medis, korban mengalami luka bakar dari leher hingga bagian bawah perut. Selain itu, juga terdapat luka memar pada paha sebelah kiri. (ros/han)
Discussion about this post